04.56 |
Mana yang lebih besar, seri Harry Potter ataukah seri Twilight? Meski banyak suara yang enggan menyandingkan keduanya karena laksana membandingkan apel dan jeruk, tapi banyak juga yang menemukan persamaan di antara kedua megahit bertema fantasi ini. Sama-sama ditulis oleh seorang wanita, sama-sama menampilkan tokoh utama yang tersisih dari lingkungannya dan menemukan dunia baru, sama-sama memiliki werewolf yang baik hati, dan sama-sama mencuri hati para penggemarnya hingga level fanatic. Dan yang tak kurang penting, pihak studio sama-sama berniat memperpanjang usia seri ini dengan membagi bagian akhir dari masing-masing saga menjadi 2 bagian.
Untuk itu mari kita sandingkan keduanya melalui kategori-kategori yang kebetulan diawali dengan huruf B
1. BOX OFFICE
Harry Potter yang memang sudah merupakan fenomena ajaib pada saat masih berupa buku, tentu sejak awal sudah menyedot dolar maha dahsyat sejak interpretasi Chris Colombus yang patah-patah terhadap 2 buku pertama. Total 6 film Harry Potter menyulap kantong Warner Bros. dengan 5,4 milyar dolar, sama dengan sekitar 900 juta dolar yang disumbangkan per film nya. Sementara seri Twilight yang benar-benar kuda hitam mencuri 1,777 milyar dolar saja dari hasil 3 filmnya, dengan rata-rata pemasukan 444 juta dolar per filmnya. Apakah twilight dinyatakan K.O? belum tentu. Harry Potter yang jor-joran di segala sektor menghamburkan sekitar 900 juta dolar untuk memproduksi 6 filmnya. Sementara, Twilight lebih hemat dengan mengucurkan total 155 juta dolar saja untuk membuat penonton wanita klepek-klepek. Dalam kisaran kasar, artinya Twilight berhasil memutarkan modalnya menjadi 1146% kali lipat, dan Harry Potter berhasil mengembangkan menjadi 600% saja dari modalnya. Tidak jelek untuk studio kecil bernama Summit Entertainment.
2. BATTLE
Bujet rendah bukan berarti adegan laga tidak bisa tampil memukau. Duo sobat Robert Rodriguez dan QT membuktikan hal ini. Sinema Hong Kong sejak dulu membuktikan hal yang sama. Suntikan dana yang membesar dari seri ke seri untuk franchise Twilight sayangnya hanya meningkatkan tipis kualitas action dari film ke film. Eksekusi mulai dari efek spesial hingga make-up terlihat terlalu sederhana dibandingkan dengan a whole new world-nya Harry Potter. Apalagi vampire bermain baseball bukanlah lawan sepadan bagi visualisasi quidditch yang memukau. Kulit bercahaya Edward Cullen juga kalah bersinar dengan percikan kekuatan dari tongkat sihir di dunia Harry Potter. Seri Twilight mungkin hanya mencuri nilai dari werewolf yang sangar, sementara werewolf dalam seri Harry Potter tampil menyedihkan, krempeng, dan tidak pandai bertarung.
3. BOOKS
Seri Harry Potter yang dirilis lebih dahulu memulai jumlah halamannya di kuantitas 300an dan secara signifikan mempertebal jumlah halamannya hingga mencapai angka 800 (berdasarkan versi American Paperback). Dari 7 buku yang ada, Harry Potter menghasikan jumlah rata-rata per bukunya sebanyak 596 halaman. Sementara dari 4 buku Twilight Saga yang memiliki ketebalan konsisten jumlah rata-rata per bukunya adalah 594 halaman. Perbedaan 2 halaman saja dianggap tidak berarti dengan mempertimbangkan ukuran buku dengan ukuran hurufnya. Intinya, membaca kedua seri ini sama-sama mengasyikkan dan melelahkan.
4. BOYS AND GIRLS
Semua orang pasti “kepincut” pada Daniel Radcliff dan Emma Watson kecil pada saat menyaksikan Harry Potter and the Sorcerer’s Stone dulu. Dan 8 tahun berselang, 5 sekuel dirilis, tidak satupun aktor dan aktris yang mampu menyamai keelokan rupa kedua tokoh utamanya ini. Inggris telah memeras nyaris seluruh actor-aktris terbaiknya untuk mendukung dunia sihirnya tampil elok, tapi bahkan Ralph Finnes dan Gary Oldman tampil aneh dalam visualisasi berbagai jenis sutradara sekalipun. Sosok Cho Chang yang luar biasa mempesona dalam bukunya, ternyata ditampilkan biasa saja oleh aktris Katie Leung. Satu wajah elok dari seri ke-3 Harry Potter adalah bocah Inggris tampan bernama Robert Pattinson yang akhirnya tampil super-cool dalan fanchise saingan. Sekarang mari kita simak Twilight yang sudah tampil memukau dengan menampilkan keluarga Cullen yang keseluruhannya, hingga nyak-babeh-nya pun dapat dikategorikan hot. Jangan lupa Taylor Lautner dengan 8-pack-nya ber-semi bugil-ria di sepanjang film. Jilid 3 dan 4 menjadi semakin panas pada saat Dakota Fanning dan Bryce Dallas Howard ikut bergabung. Tampaknya seisi sekolah Hogwarts bukanlah lawan soal keseksian keluarga vampire dari Forks, Washington.
5. BRAIN
Stephenie Meyer memang memiliki kekuatan magic untuk membawa simpati kita terhanyut dalam untaian kata yang tidak terburu-buru. Namun plot yang dirangkainya merupakan kisah klise yang sudah ada dalam puluhan kisah roman lainnya. Di lain sisi, J.K Rowling selain memiliki kemampuan bercerita yang sama baiknya, salah satu wanita terkaya di dunia dengan mengantongi sekitar 810 juta dolar ini juga pandai merangkai plot yang tidak terduga di tiap bukunya. Penjelasan cerdik yang selalu berubah bentuk di tiap bukunya membawa Rowling terbaca lebih cerdas. Apakah anda bisa menebak siapa yang jahat dalam tiap serinya? Ginny? Wormtail? Mad Eye? Snape? Isi kocak Meyer yang “hanya” 125 juta dolar saja belum cukup layak untuk disandingkan dengan mastermind macam Rowling.
Read User's Comments(1)
21.59 |
Tongkat
Nimbus 2000
Portkey
snitch
Jubah Gaib
Pedang Griffindor
Peta Perampok
Portkey
Diademravenclaw
Truk Bella
Parfum
20.11 |
Banyak pendapat di kalangan remaja ataupun dikalangan penikmat film di dunia, pro dan kontra mengenai film harry potter maupun film twilight saga. Sebenarnya cukup banyak kesamaan diantara kedua film ini. Kita akan mengetahui pendapat teman-teman kita tentang kedua film ini.
Listiana Riski :
Ø Twilight : film khusus orang dewasa tidak mendidik dari segi apapun kecuali ke kompakan. Sangat tidak pantas ditonton oleh kalangan anak-anak di bawah 17 tahun. Dalam ceritanya lebih menonjolkan cinta dengan banyak atraksi vulgar, hal-hal berbau mesum sepertinya menjadi suatu keharusan disetiap serinya lbh bertemakan perjuangan kemenangan atas nama kelompok dan cinta.
Ø Harry potter : film segala usia dan sangat imajinatif. Hal-hal berbau mesum/vulgar hanya sebagai bumbu dan sangat bukan menjadi keharusan dalam setiap serinya. Banyak mengandung nilai-nilai moral : persahabatan, kekompakan, pembasmian terhadap kejahatan, dan kasihsayang (bukan cinta!) Memang banyak atraksi mustahil dlm setiap serinya tp justru itulah yang menjadi daya tarik dari film ini dengan begitu sangat memancing imajinasi. Film ini pun bertema perjuangan melawan kejahatan (bukan perjuangan kemenangan atas nama kelompok/cinta)
Grahita Nurhayati :
Ø Twilight : Waw ,, it’s my lovely film
Di film ini aku bisa lihat betapa indahnya cinta itu, nggak ada pandang bulu. Mau vampir atau worewolf, yang penting love n save. Cinta butuh pengorbanan guys,,Bella n Edward , aku kagum dan kisah mereka antara ras manusia dan vampir bisa bersatu dlm damai. Walau disitu ada victoria si vampir pirang yang berniat jahat terhadap Bella,tapi Edward melindungi Bella dengan segenap jiwa raganya.
Ø Harry Potter : it amazing!
Cerita tentang petualangan sekelompok anak di Hogward. Dunia sihir yang dikemas dengan misteri-misteri yang bikin penasaran, sarat dengan persahabatan. U know between Harry,Hermione, n Ron .
I like Harry Potter.
Elga Mumtadza :
Aku lebih suka film Harry Potter ketimbang twilight. Film Harry Potter menceritakan tentang sebuah bocah keturunan penyihir pada usia masih bayi, bisa mengalahkan pangeran kegelapan ( Lord Voldemord ) setelah kedua orang tuanya meninggal. Alasan: karena orang-orang nya keren, menceritakan tentang kehidupan sekolah sihir dan orang-orang nya masih anak-anak muda.
Barokah Oni :
Sama-sama film mendunia yang banyak digemari orang-orang yang mungkin tidak akan di temui di kehidupan nyata! Namun justru teka-teki itu yang menarik perhatian semua khalayak.
Langganan:
Postingan (Atom)